BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Banyak sekali pengertian
tentang manusia maupun penggolongannya. Manusia atau orang dapat
diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani dan istilah kebudayaan atau
secara campuran. Secara biologis manusia dikatakan sebagai homo sapiens artiya
spesies mamalia yang memiliki tingkat kecerdasan
yang tinggi dibandingkan dengan spesies lainnya, selain itu dapat
diartikan sebagai manusia berfikir. Manusia sebagai homo sapiens atau manusia
berfikir, akan menghasilkan buah fikir yang beragam, seperti
sains, teknologi (homo faber), dan seni (homo esteticus). Hal
tersebut merupakan hal terpenting dalam peradaban.
Kita ketahui bahwa
sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan
teknologi. Seseorang
menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar
dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya. Perkembangan
teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk
menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
Berkat kemajuan ilmu dan
teknologi manusia dapat menciptakan alat-alat serta perlengkapan yang canggih
untuk berbagai kegiatan, sehingga dalam kegiatan kehidupannya tersedia bebagai
kemudahan.Hal ini memungkinkan manusia dapat melakukan kegiatan lebih efektif
dan efisien.Dengan ilmu dan teknologi tumbuhlah
berbagai industri yang hasilnya dapat memanfaatkan dalam berbagai
bidang.
Pada satu sisi,
perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa
manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat
manusia.Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang
cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin
otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas
komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam
berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia.Ringkas kata kemajuan IPTEK yang
telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan
banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.Sumbangan IPTEK
terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun
manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK
mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.
B.
Rumusan masalah
1.
apa itu manusia, sains,
teknologi dan seni ?
2.
Bagaimanakah pengaruh
sains, teknologi, dan seni bagi manusia dan budaya?
3.
Bagaimanakah Problematika Pengembangan dan Penggunaan Ipteks di Indonesia?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui apa itu
manusia, sains, teknologi dan seni ?
2. Mengetahui pengaruh
sains, teknologi, dan seni bagi manusia dan budaya?
3.
Mengetahui Problematika Pengembangan dan Penggunaan Ipteks di Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia,
Sains, Teknologi dan Seni
1. Manusia
Manusia merupakan makhluk
ciptaan Allah Swt
yang paling sempurna dibandingkan makhluk ciptaan Allah yang lain.
“sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya. (Qs.AT-Tiin : 4)”.
Dikatakan paling sempurna karena manusia
dibekali akal sekaligus nafsu.
"Dan adapun orang-orang yang takut
kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya
surgalah tempat tinggal(nya). "(Q.S. An-Nazia'at 40- 41.).
Meskipun manusia mempunyai nafsu tetapi yang
paling berperan adalah akal. Akal ini bertujuan untuk membedakan mana yang baik
dan mana yang buruk, akal juga sebagai alat untuk berfikir, berhitung, dan
berkreasi sehingga kerja sama antara keduanya sangat diperlukan dalam
kehidupan manusia.
Pada hakekatnya manusia
adalah makhluk monopluralis yaitu makhluk yang terdapat banyak keragaman dalam
dirinya, tetapi keragaman tersebut hanya terdapat pada satu jiwa.
Keragaman-keragaman manusia sebagai makhluk monopluralis tersebut diantaranya:
a. Susunan
kodrat
1. Jasmani : Sebagai bodi/badan atau rangka, yang
terlihat oleh indera kita.
Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian
tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak. (Qs.Ar Ruum: 20).
Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah.Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim). (QS Al Mu’minuun : 12-13)
2. Rohani : Ruh atau yang mengisi dan menjalankan
badan tersebut. Di mana dalam dimensi rohani manusia terdapat cipta, rasa, dan
karsa.
(ingatlah)
ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat: “Sesungguhnya aku akan menciptakan
manusia dari tanah”. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan
kepadanya roh (ciptaan)Ku; Maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud
kepadaNya”. (QS. Shaad: 71-72)
b. Sifat
kodrat
1. Makhluk
individu
Manusia dikatakan sebagai
makhluk individu karena setiap manusia tercipta dengan kepribadian, keunikan,
serta kekurangan dan kelebihan masing-masing sehingga setiap individu manusia
berbeda-beda dan memiliki ciri khas masing-masing.
2. Makhluk
sosial
Manusia dikatakan sebagai
makhluk sosial karena manusia tidak dapat hidup sendiri. Setiap
manusia saling membutuhkan untuk dapat melangsungkan hidupnya. Di dalam sebuah hadits
dari Ibnu Umar ra yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw bersabda:
Artinya: “Orang muslim itu saudara bagi
orang muslim lainnya. Dia tidak menzaliminya dan tidak pula membiarkannya dizalimi.“
Allah berfirman:
Artinya: “Sesungguhnya
orang-orang mu’min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (Al Hujurat:10)
c. Kedudukan
kodrat
1. Makhluk
pribadi
Sebagai makhluk pribadi
manusia mempunyai hak dan kewajiban. Dalam
menjalankan hak dan kewajiban ini haruslah berlandaskan moral dan
tanggung jawab sehingga dapat berjalan seimbang sebagaimana mestinya.
2. Makhluk
Tuhan
Sebagai makhluk tuhan
manusia memiliki kewajiban beribadah kepada Allah SWT serta segala sesuatu
tindakan manusia akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah. Selain mempunyai
hakekat hidup, manusia juga memiliki sifat-sifat, diantaranya yaitu:
·
Sebagai makhluk yang
berakal
·
Sebagai makhluk yang
berbahasa
·
Sebagai makhluk yang
beragama
Berdasarkan sifat-sifat
tersebut di atas maka dalam diri manusia selalu mempunyai pola pikir,
pengharapan atau cita-cita serta kehendak untuk mendapatkan penghidupan
yang lebih baik dari dalam kehidupannya dengan cara menciptakan
sesuatu.
2. Sains
Sains berkaitan dengan cara
mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis, dan bukan hanya kumpulan
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan
suatu proses penemuan. Menurut Medawar (1984)Sains(dari istilah
Inggris Science) berasal dari kata: sienz, cience, syence, scyence,
scyense, scyens, scienc, sciens, scians.
Kata dasar yang diambil
dari kata scientia yang berarti knowledge (ilmu). Tetapi, tidak semua ilmu itu
boleh dianggap sains. Yang dimaksud ilmu sains adalah: ilmu yang dapat diuji
(hasil dari pengamatan yang sesungguhnya) ) kebenarannya yang
dikembangkan secara bersistem dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan
kebenaran atau kenyataan semata sehingga pengetahuan yang dipedomani tersebut
boleh dipercayai, melalui eksperimen secara teori.
Menurut Kamus
Umum Bahasa Indonesia, sains adalah: “Ilmu yang teratur (sistematik) yang
dapat diuji atau buktikan kebenarannya, berdasarkan kebenaran atau kenyataan
semata (missal:fisika, kimia, biologi)”.
Pendidikan sains menekankan
pada pengalaman secara langsung. Sains yang diartikan sebagai salah satu cabang
ilmu yang mengkaji tentang sekumpulan pernyataan atau fakta-fakta dengan cara
yang sistematik dan serasi dengan hukum-hukum umum yang melandasi peradaban
dunia modern. Sains merupakan satu proses unruk mencari dan menemui sesuatu
kebenaran melalui pengetahuan (ilmu) dengan memahami hakikat makhluk, untuk
menerangkan hokum-hukum alam.
Proses mencari kebenaran
secara mencari jawaban kepada persoalan-persoalan secara sistematik yang
dinamakan pendekatan saintifik dan ia menjadi landasan perkemabangan teknologi
yang menjadi salah satu unsur terpenting peradaban manusia. Sains sangat
penting untuk perkembangan dan kemajuan kemanusiaan dan teknologi.
3. Teknologi
Istilah teknologi barasal
dari kata techne dan logia. Kata
Yunani kuno techne berarti seni kerajinan. Dari techne kemudian
lahirlah technikos yang berarti seseorang yang memilki keterampilan tertentu. Dengan berkembangnya
keterampilan seseorang yang menjadi semakin tetap karena menunjukkan suatu
pola, langkah dan metode yang pasti, keterampilan itu lalu menjadi teknik.
Istilah “teknologi” berasal
dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah
teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi
sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan
manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat
atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
Menurut Jaques Ellul (1967:
1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai ”keseluruhan metode yang secara
rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia.”
Pengertian teknologi secara umum adalah:
a. Proses
yang meningkatkan nilai tambah.
b. Produk
yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja.
c. Struktur
atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan.
Pada permulaan abad XX ini,
istilah teknologi telah dipakai secara umum dan merangkum suatu rangkaian
sarana, proses dan ide di samping alat-alat dan mesin-mesin. Perluasan arti
berjalan terus sehingga sampai pertengahan abad ini muncul perumusan teknologi
sebagai sarana dan aktivitas yang dengannya manusia berusaha mengubah atau
menangani lingkungannya.
Teknologi dianggap sebagai
penerapan ilmu pengetahuan, dalam pengertian bahwa penerapan itu menuju pada
perbuatan atau perwujudan sesuatu. Demikianlah
teknologi adalah segenap keterampilan manusia menggunakan sumber-sumber daya
alam untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan. Secara lebih umum dapatlah
bahwa teknologi merupakan suatu sistem penggunanaan berbagai sarana yang
tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan praktis yang ditentukan.
Contoh-contoh teknologi
1. Teknologi komunikasi
Yaitu suatu sistem yang
memungkinkan kita dapat berkomunikasi dengan siapapun, kapanpun, dan dimanapun
tidak terbatas pada tempat, jarak dan waktu. Misal: internet, handphone,
bairless, dll.
2. Teknologi informasi
Yaitu suatu sistem yang
memudahkan kita untuk memperoleh berbagai macam info yang dibutuhkan secara
praktis dan dalam waktu yang relative singkat. Misal: internet, tv.
3. Bioteknologi
Yaitu suatu teknologi
yang mampu memanipulasi proses alami secara dramatis. Misal: cloning pada hewan
dan tumbuhan.
4.
Manfaat
Teknologi Bagi Kehidupan Manusia
Hasil teknologi telah merasuk dalam kehidupan kebanyakan sehari-hari
sedemikian rupa, sehingga orang menganggapnya sebagai suatu yang lumrah. Orang tidak lagi mempertanyakan
bagaimana suatu alat pertama kali diketemukan dan bagaimana alat tersebut
sampai dapat bekerja demikian.
Jika dahulu orang harus menempuh jarak antara Jakarta – London dalam
waktu beberapa tahun, kini dapat ditempuh dalam waktu 20 jam saja. Seorang anak
Jakarta dapat berbicara langsung dengan ayahnya yang berada di Hongkong dengan
hanya mengangkat gagang telepon dan membayar beberapa ribu rupiah. Orang masa
kini dapat mendengarkan kembali suara orang-orang yang telah lama menginggal
dunia. Dengan menggunakan computer, orang akan dapat mengerjakan/mengoreksi suatu
pekerjaan secara cepat dan tepat. Manusia kini dapat potret-potret permukaan
planet Mars dan Venus dan menjelajahi antariksa. Di bidang energy, manusia
telah dapat memecahkan masalah dengan memanfaatkan sinar matahari untuk
membangkitkan tenaga listrik secara langsung, dan masih banyak lagi contoh yang
lain. Misalnya :
·
Dengan telah diketemukan alat komunikasi telepon orang
dapat mudah berkomunikasi dengan orang lain walaupun jaraknya sangat jauh.
·
Adanya alat-alat transportasi yang lebih canggih, maka
orang akan lebih cepat dan lebih cepat dan lebih aman dalam perjalanan jarak
jauh, juga orang telah dapat mempelajari antariksa.
·
Dengan menggunakan computer, orang akan dapat
mengerjakan, mengoreksi suatu pekerjaan secara cepat dan tepat.
Lebih dari itu, teknologi membawakan pemerataan. Misalnya bila zaman dahulu
hanya orang-orang tertentu saja yang dapat menikmati hasil karya seniman music
terkenal, kini dapat dikatakan semua orang dapat menikmatinya dimana pun dia
berada. Berkat kemajuan dalam bidang percetakan, maka lebih banyak orang yang
dapat membaca buku atau karangan-karangan bermutu.
Tetapi harus diingat bahwa semua itu tidak diperoleh dengan begitu saja
tanpa pengorbanan. “Prof. Dr. Habibi, Menteri Negara Riset dan Teknologi Indonesia,
pernah berkata (1980) bahwa teknologi selalu bersifat ambivalen, di samping
segi positif ia memperlihatkan pula segi-segi negative”. Oleh karena itu selain kita
bersedia menerima keuntungan yang tak terhingga dengan adanya hasil-hasilnya
teknologi, maka kita juga harus mempersiapkan diri untuk menerima akibat yang
negatif.
4. Seni
Janet Woll mengatakan bahwa
seni adalah produk social. Sedangkan
menurut Kamus B. Indonesia, seni adalah keahlian yang membuat karya yang
bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dll), seperti tari,
lukis, ukir, dll.
Maka konsep pendidikan yang
memerlukan ilmu dan seni adalah proses atau upaya sadar antara manusia dengan
sesama secara beradab, di mana
pihak kesatu secara terarah membimbing perkembangan kemampuan dan kepribadian
pihak kedua secara manusiawi yaitu orang perorang. Oleh karena itu, budi
bahasapun adalah suatu seni
5. Budaya
Budaya tidak dapat
dilepaskan dan sangat terkait erat dengan pengertian “The Humanities” yang
berasal dari akar kata dalam bahasa Latin “Humanus” yang maknanya secara
etiologis “manusiawi”, “berbudaya”, dan
“halus” (refined). Jadi budaya adalah suatu sistem pengetahuan, gagasan dan ide
yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat, yang berfungsi sebagai landasan
pijak dan pedoman bagi masyarakat itu dalam bersikap dan berperilaku.
Secara garis besar budaya
merupakan ”suatu” kekuatan yang tidak tampak (invisible power), yang mampu
menggiring dan mengarahkan manusia untuk bersikap dan berperilaku sesuai dengan
sistem pengetahuan dan gagasan dibalik kebudayaan masyarakat, baik di bidang
ekonomi, sosial, politik, kesenian, dan sebagainya.
B. Pengaruh Sains,
Teknologi, dan Seni Bagi Manusia dan Budaya
Pada hakekatnya manusia
secara kodrati bersifat sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial.
Dikatakan sebagai makhluk individu karena setiap manusia berbeda-beda dengan
manusia yang lain dalam hal kepribadian, pola pikir, kelebihan, kekurangan dan
kreatifitas untuk mencapai cita-cita. Sehingga sebagai pribadi-pribadi yang khas
tersebut manusia berusaha mengeluarkan segala potensi yang ada pada dirinya
dengan cara menciptakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa bantuan
orang lain. Potensi-potensi manusia sebagai makhluk individu dapat dituangkan
dalam sebuah karya seni, sains, dan teknologi.
Baik sains, teknologi
maupun seni dan hasil produknya dapat dirasakan disetiap aspek kehidupan
manusia dan budayanya. Sehingga pengaruh sains, teknologi, seni bagi manusia
dan budaya dalam masyarakat dapat berpengaruh baik secara negatif maupun secara
positif.
1. Pengaruh positif
a. Meningkatkan
kesejahteraan hidup manusia (secara individu maupun kelompok) terhadap
perkembangan ekonomi, politik, militer, dan pemikiran-pemikiran dalam bidang
sosial budaya.
b. Pemanfaatan
sains, teknologi, dan seni secara tepat dapat lebih mempermudah proses
pemecahan berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia.
c. Sains,
teknologi dan seni dapat memberikan suatu inspirasi tentang perkembangan suatu
kebudayaan yang ada di Indonesia.
2. Pengaruh negatif
Selain untuk memberikan
pengaruh positif sains, teknologi dan seni juga dapat memberikan pengaruh yang
negatif bagi perubahan peradapan manusia dan budaya terutama bagi generasi
muda. Selain
itu sains, teknologi dan seni telah melunturkan nilai-nilai luhur kepribadian
bangsa dan tata krama sosial yang selama ini menjadi ciri khas dan kebanggaan.
Serta yang terakhir pemanfaatan dari sains, teknologi, dan seni sering kali
menimbulkan masalah baru dalam kehidupan manusia terutama dalam hal kerusakan
lingkungan, mental dan budaya bangsa, seperti:
a. Menipisnya lapisan ozon
b. Terjadi polusi udara, air dan tanah
c. Terjadi pemanasan global
d. Rusaknya ekosistem laut
e. Pergaulan dan seks bebas
Oleh karena itu agar sains,
teknologi dan seni dapat memberikan pengaruh yang positif bagi manusia dan
budaya, maka sains, teknologi dan seni seharusnya mampu mengkolaborasikan
antara nilai-nilai empiris dengan nilai-nilai moral dan menyesuaikan dengan
nilai-nilai religius, keagamaan, dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Sains dan teknologi saling
membutuhkan, karena sains tanpa teknologi bagai pohon tanpa buah, sedangkan
teknologi tanpa sains bagaikan pohon tak berakar. Sains hanya mengajarkan fakta
dan non fakta pada manusia, ia tidak mampu mengajarkan apa yang harus atau
tidak boleh dilakukan oleh manusia. Jadi fungsi sains hanya mengkoordinasikan
semua pengalaman-pengalaman manusia dan menempatkannya kedalam suatu system
yang logis, sedangkan fungsi seni memberi semacam persepsi mengenai suatu
keberaturan dalam hidup dengan menempatkan suatu keberaturan padanya.Sedangkan
tujuan sains dan teknologi adalah untuk memudahkan manusia dalam menjalani
kehidupannya.
a. Teknologi bagi Perkembangan Sosial dan Ekonomi
Pentingnya teknologi bagi
perkembangan sosial dan ekonomi tidak diragukan lagi. Namun upaya-upaya
analitis dan pemahaman di bidang ini sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan
bidang-bidang lain. Hal ini untuk sebagian disebabkan kompleksitas proses
perubahan teknologi serta kesulitan dalam menemukan pengukuran dan definisi
yang tepat.
Munculnya industri-industri
besar seperti baja dan kereta api pada abad 19, mobil, bahan-bahan sintetis dan
elektronik pada abad 20, tergantung pada interaksi dari penemuan, inovasi, dan
aktivitas kewirausahaan, yang digambarkan dengan tepat oleh Freeman sebagai
sistem teknologi. Pada level ekonomi makro, model pertumbuhan neoklasik
tradisional menganggap kemajuan teknologi sebagai bagian dari factor residu
dalam menerangkan peningkatan output, setelah mempertimbangkan efek-efek perubahan
dalam volume dari factor-faktor produksi. Residu ini biasanya besat dan secara
implisit mempersatukan factor-faktor seperti pendidikan dari angkatan kerja dan
keahlian manajemen yang memberi sumbangan bagi perbaikan efisiensi, sebagai
pelengkap dari kemajuan teknologi.
b. Manusia Sebagai Subyek dan Obyek Ipteks
Sumber ilmu adalah wahyu
sedangkan akal merupakan instrument untuk menggali dan membuktikan kebenaran
wahyu. Dengan
potensi akal, manusia diberi kebebasan untuk memilih dan mengembangkan mana
yang benar dan mana yang salah. Dengan
potensinya, manusia dapat menggali rahasia alam semesta, yang hasil
pengembangannya disebut sains, teknologi, dan seni. Atas dasar itu ilmu ada
yang bersifat abadi (perennial knowledge) yang tingkat kebenarannya mutlak
(absolute), karena bersumber dari Tuhan, dan ilmu yang bersifat perolehan
(aquired knowledge) yang tingkat kebenarannya bersifat nisbi (relative) karena
hanya penafsiran dan dugaan-dugaan sementara oleh manusia.
c. Fenomena Pengaruh IPTEK
1. Situasi
tertekan.
Manusia mengalami
ketegangan akibat penyerangan teknik-teknik mekanisme teknik. Manusia melebur dengan
mekanisme teknik, sehingga waktu manusia dan pekerjaannya mengalami pergeseran.
2.
Perubahan ruang dan
lingkungan manusia.
Teknik telah mengubah
lingkungan dan hakekat manusia.Contoh yang sederhana manusia dalam hal makan
atau tidur tidak ditentukan lapar atau mengantuk, tetapi diatur oleh jam.
3. Perubahan
waktu dan gerak manusia
Akibat teknik manusia
terlepas dari hakikat kehidupan. Sebelumnya
waktu diatur dan diukur sesuai dengan kebutuhan dan peristiwa-peristiwa dalam
hidup manusia, sifatnya alamiah dan kongkret.
4. Terbentuknya
masyarakat massa
Akibat teknik, manusia
hanya membentuk masyarakat massa, artinya ada kesenjangan sebagai masyarakat
kolektif. Hal ini dibuktikan bila ada perubahan norma dalam masyarakat maka
akan muncul kegoncangan.
5. Teknik-teknik
manusiawi dalam arti ketat.
Teknik-teknik manusiawi
harus memberikan kepada manusia suatu kehidupan manusia yang sehat dan
seimbang, bebas dari tekanan-tekanan.
d. Pengaruh IPTEK pada tatanan kehidupan masyarakat
Perkembangan
IPTEK yang sedemikian pesatnya mampu menciptakan perubahan-perubahan yang
mempengaruhi langsung pada tatanan kehidupan masyarakat, khususnya dalam empat
bidang berikut:
1.
Perubahan dibidang intelektual.
2. Perubahan
dalam organisasi-organisasi sosial yang mengarah pada kehidupan politik.
3. Perubahan
dan benturan-benturan terhadap tata nilai dan tata lingkungannya.
4. Perubahan
di bidang industri dan kemampuan di medan perang.
Dengan
semakin meningkatnya teknologi, tempat proses perubahan itu tidak dapat
dipandang normal lagi, dan tercapailah akselerasi ekstern maupun intern (psikologis) yang merupakan kekuatan sosial yang kurang
mendalam dipahami.
C. Problematika
Pengembangan dan Penggunaan Ipteks di
Indonesia
Kemajuan
teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi
kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam
melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah
menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan
dalam dekade terakhir ini.
Namun
demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif,
di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif. Arus informasi yang
berkembang cepat menumbuhkan cakrawala pandangan manusia makin terbuka luas.
Teknologi yang sebenarnya merupakan alat bantu/ekstensi kemampuan diri manusia,
dewasa ini telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru membelenggu
perilaku dan gaya hidup kita sendiri. Akibatnya rasa tanggung jawab sudah pudar
terhadap budaya. Masyarakat tidak lagi peduli dengan budayanya.
Dengan daya
pengaruhnya yang sangat besar, karena ditopang pula oleh sistem-sistem sosial
yang kuat dan dalam kecepatan yang makin tinggi, teknologi telah menjadi
pengarah hidup manusia. Perubahan cepat dalam teknologi informasi telah merubah
budaya sebagian besar masyarakat dunia, terutama yang tinggal di perkotaan,
perubahan budaya lokal dan sosial akibat revolusi informasi merupakan kelompok
masyarakat yang langsung terkena pengaruh budaya global. Media elektronik,
khususnya TV yang selalu menayangkan kebudayaan luar, hal ini dengan mudah
mengubah pola pikir masyarakat khususnya para generasi muda. Mereka cenderung
melupakan kebudayaan sendiri dan beralih ke budaya luar.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sains, teknologi, dan seni
dapat memberikan pengaruh yang besar bagi kehidupan umat manusia, tidak hanya
dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya tetapi juga pengaruh positif dan
negatif terhadap peradapan umat manusia. Pengaruh tersebut diantaranya sebagai
berikut:
1. Pengaruh
positif
a.
Meningkatkan kesejahteraan
hidup manusia (dalam segala aspek kehidupan).
b.
Pemanfaatan yang tepat dan
lebih mudah dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi manusia.
c.
Dapat memberikan pelayanan
pada masyarakat.
d.
Dapat memudahkan pekerjaan
manusia.
2.
Pengaruh negatif
a. Dapat
merusak mental manusia khususnya generasi muda.
b. Dapat
merubah gaya hidup manusia dalam hal berfikir, berpakaian, dan bergaul.
c. Dapat
menimbulkan kerusakan hidup seperti: pemanasan global, polusi udara, air, dan
tanah.
Oleh karena itu dalam
pemanfaatan sains, teknologi, dan seni haruslah di dasari dengan sikap tanggung
jawab dan moral yang tinggi supaya dapat menetralkan pengaruh negatif dan
meningkatkan pengaruh positif dari dampak sains, teknologi dan seni itu
sendiri. Dengan cara mengkolaborasikan antara yang empiris dengan nilai-nilai
keagamaan.
B. SARAN
Sebaiknya umat manusia
tidak hanya mendalami pengetahuannya tentang sains, teknologi dan seni saja,
tetapi juga harus mendalami nilai-nilai religius, keagamaan untuk menetralisir
pengaruh buruk dari sains, teknologi, dan seni untuk mendapatkan kesejahteraan
hidup yang lebih baik lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim, 2013. Manusia, Sains Teknoogi dan Seni: Gresik
Juwanda, 2011. Hubungan Manusia, Sain Dan Teknologi