Minggu, 14 Juni 2015

manusia, sains, teknoogi dan seni

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Banyak sekali pengertian tentang manusia maupun penggolongannya. Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani dan istilah kebudayaan atau secara campuran. Secara biologis manusia dikatakan sebagai homo sapiens artiya spesies mamalia yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi dibandingkan dengan spesies lainnya, selain itu dapat diartikan sebagai manusia berfikir. Manusia sebagai homo sapiens atau manusia berfikir, akan menghasilkan buah fikir yang beragam, seperti sains, teknologi (homo faber), dan seni (homo esteticus). Hal tersebut merupakan hal terpenting dalam peradaban.
Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
Berkat kemajuan ilmu dan teknologi manusia dapat menciptakan alat-alat serta perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan, sehingga dalam kegiatan kehidupannya tersedia bebagai kemudahan.Hal ini memungkinkan manusia dapat melakukan kegiatan lebih efektif dan efisien.Dengan ilmu dan teknologi tumbuhlah berbagai industri yang hasilnya dapat memanfaatkan dalam berbagai bidang.
Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia.Ringkas kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.
B.     Rumusan masalah
1.      apa itu manusia, sains, teknologi dan seni ?
2.      Bagaimanakah  pengaruh sains, teknologi, dan seni bagi manusia dan budaya?
3.      Bagaimanakah Problematika Pengembangan dan Penggunaan Ipteks di Indonesia?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui apa itu manusia, sains, teknologi dan seni ?
2.      Mengetahui pengaruh sains, teknologi, dan seni bagi manusia dan budaya?
3.      Mengetahui Problematika Pengembangan dan Penggunaan Ipteks di Indonesia.



BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian  Manusia, Sains, Teknologi dan Seni
1. Manusia
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah Swt yang paling sempurna dibandingkan makhluk ciptaan Allah yang lain.
“sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (Qs.AT-Tiin : 4)”.
Dikatakan paling sempurna karena manusia dibekali akal sekaligus nafsu.
"Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). "(Q.S. An-Nazia'at 40- 41.).
Meskipun manusia mempunyai nafsu tetapi yang paling berperan adalah akal. Akal ini bertujuan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, akal juga sebagai alat untuk berfikir, berhitung, dan berkreasi sehingga kerja sama antara keduanya sangat diperlukan dalam kehidupan manusia.
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk monopluralis yaitu makhluk yang terdapat banyak keragaman dalam dirinya, tetapi keragaman tersebut hanya terdapat pada satu jiwa. Keragaman-keragaman manusia sebagai makhluk monopluralis tersebut diantaranya:
a.       Susunan kodrat
1.      Jasmani   : Sebagai bodi/badan atau rangka, yang terlihat oleh indera kita.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak. (Qs.Ar Ruum: 20).
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). (QS Al Mu’minuun : 12-13)
2.      Rohani    : Ruh atau yang mengisi dan menjalankan badan tersebut. Di mana dalam dimensi rohani manusia terdapat cipta, rasa, dan karsa.
(ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat: “Sesungguhnya aku akan menciptakan manusia dari tanah”. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; Maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadaNya”. (QS. Shaad: 71-72)
b.      Sifat kodrat
1.      Makhluk individu
Manusia dikatakan sebagai makhluk individu karena setiap manusia tercipta dengan kepribadian, keunikan, serta kekurangan dan kelebihan masing-masing sehingga setiap individu manusia berbeda-beda dan memiliki ciri khas masing-masing.
2.      Makhluk sosial
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena manusia tidak dapat hidup sendiri. Setiap manusia saling membutuhkan untuk dapat melangsungkan hidupnya. Di dalam sebuah hadits dari Ibnu Umar ra yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw bersabda:
Artinya: “Orang muslim itu saudara bagi orang muslim lainnya. Dia tidak menzaliminya dan tidak pula membiarkannya dizalimi.“
Allah berfirman:
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (Al Hujurat:10)
c.       Kedudukan kodrat
1.      Makhluk pribadi
Sebagai makhluk pribadi manusia mempunyai hak dan kewajiban. Dalam menjalankan hak dan kewajiban ini haruslah berlandaskan moral dan tanggung jawab sehingga dapat berjalan seimbang sebagaimana mestinya.
2.      Makhluk Tuhan
Sebagai makhluk tuhan manusia memiliki kewajiban beribadah kepada Allah SWT serta segala sesuatu tindakan manusia akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah. Selain mempunyai hakekat hidup, manusia juga memiliki sifat-sifat, diantaranya yaitu:
·         Sebagai makhluk yang berakal
·         Sebagai makhluk yang berbahasa
·         Sebagai makhluk yang beragama
Berdasarkan sifat-sifat tersebut di atas maka dalam diri manusia selalu mempunyai pola pikir, pengharapan atau cita-cita serta kehendak untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik dari dalam kehidupannya dengan cara menciptakan sesuatu.  
2. Sains
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis, dan bukan hanya kumpulan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Menurut Medawar (1984)Sains(dari istilah Inggris Science) berasal dari kata: sienz, cience, syence, scyence, scyense, scyens, scienc, sciens, scians.
Kata dasar yang diambil dari kata scientia yang berarti knowledge (ilmu). Tetapi, tidak semua ilmu itu boleh dianggap sains. Yang dimaksud ilmu sains adalah: ilmu yang dapat diuji (hasil dari pengamatan yang sesungguhnya) ) kebenarannya yang dikembangkan secara bersistem dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata sehingga pengetahuan yang dipedomani tersebut boleh dipercayai, melalui eksperimen secara teori.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, sains adalah: “Ilmu yang teratur (sistematik) yang dapat diuji atau buktikan kebenarannya, berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata (missal:fisika, kimia, biologi)”.
Pendidikan sains menekankan pada pengalaman secara langsung. Sains yang diartikan sebagai salah satu cabang ilmu yang mengkaji tentang sekumpulan pernyataan atau fakta-fakta dengan cara yang sistematik dan serasi dengan hukum-hukum umum yang melandasi peradaban dunia modern. Sains merupakan satu proses unruk mencari dan menemui sesuatu kebenaran melalui pengetahuan (ilmu) dengan memahami hakikat makhluk, untuk menerangkan hokum-hukum alam.
Proses mencari kebenaran secara mencari jawaban kepada persoalan-persoalan secara sistematik yang dinamakan pendekatan saintifik dan ia menjadi landasan perkemabangan teknologi yang menjadi salah satu unsur terpenting peradaban manusia. Sains sangat penting untuk perkembangan dan kemajuan kemanusiaan dan teknologi.
3. Teknologi
Istilah teknologi barasal dari kata techne dan logia. Kata Yunani kuno techne berarti seni kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah technikos yang berarti seseorang yang memilki keterampilan tertentu. Dengan berkembangnya keterampilan seseorang yang menjadi semakin tetap karena menunjukkan suatu pola, langkah dan metode yang pasti, keterampilan itu lalu menjadi teknik.
Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
Menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai ”keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia.” Pengertian teknologi secara umum adalah:
a.       Proses yang meningkatkan nilai tambah.
b.      Produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja.
c.       Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan.
Pada permulaan abad XX ini, istilah teknologi telah dipakai secara umum dan merangkum suatu rangkaian sarana, proses dan ide di samping alat-alat dan mesin-mesin. Perluasan arti berjalan terus sehingga sampai pertengahan abad ini muncul perumusan teknologi sebagai sarana dan aktivitas yang dengannya manusia berusaha mengubah atau menangani lingkungannya.
Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam pengertian bahwa penerapan itu menuju pada perbuatan atau perwujudan sesuatu. Demikianlah teknologi adalah segenap keterampilan manusia menggunakan sumber-sumber daya alam untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan. Secara lebih umum dapatlah bahwa teknologi merupakan suatu sistem penggunanaan berbagai sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan praktis yang ditentukan.
Contoh-contoh teknologi
1.      Teknologi komunikasi
Yaitu suatu sistem yang memungkinkan kita dapat berkomunikasi dengan siapapun, kapanpun, dan dimanapun tidak terbatas pada tempat, jarak dan waktu. Misal: internet, handphone, bairless, dll.
2.      Teknologi informasi
Yaitu suatu sistem yang memudahkan kita untuk memperoleh berbagai macam info yang dibutuhkan secara praktis dan dalam waktu yang relative singkat. Misal: internet, tv.
3.     Bioteknologi
Yaitu suatu teknologi yang mampu memanipulasi proses alami secara dramatis. Misal: cloning pada hewan dan tumbuhan.
4.      Manfaat Teknologi Bagi Kehidupan Manusia
Hasil teknologi telah merasuk dalam kehidupan kebanyakan sehari-hari sedemikian rupa, sehingga orang menganggapnya sebagai suatu yang lumrah. Orang tidak lagi mempertanyakan bagaimana suatu alat pertama kali diketemukan dan bagaimana alat tersebut sampai dapat bekerja demikian.
Jika dahulu orang harus menempuh jarak antara Jakarta – London dalam waktu beberapa tahun, kini dapat ditempuh dalam waktu 20 jam saja. Seorang anak Jakarta dapat berbicara langsung dengan ayahnya yang berada di Hongkong dengan hanya mengangkat gagang telepon dan membayar beberapa ribu rupiah. Orang masa kini dapat mendengarkan kembali suara orang-orang yang telah lama menginggal dunia. Dengan menggunakan computer, orang akan dapat mengerjakan/mengoreksi suatu pekerjaan secara cepat dan tepat. Manusia kini dapat potret-potret permukaan planet Mars dan Venus dan menjelajahi antariksa. Di bidang energy, manusia telah dapat memecahkan masalah dengan memanfaatkan sinar matahari untuk membangkitkan tenaga listrik secara langsung, dan masih banyak lagi contoh yang lain. Misalnya :
·         Dengan telah diketemukan alat komunikasi telepon orang dapat mudah berkomunikasi dengan orang lain walaupun jaraknya sangat jauh.
·         Adanya alat-alat transportasi yang lebih canggih, maka orang akan lebih cepat dan lebih cepat dan lebih aman dalam perjalanan jarak jauh, juga orang telah dapat mempelajari antariksa.
·         Dengan menggunakan computer, orang akan dapat mengerjakan, mengoreksi suatu pekerjaan secara cepat dan tepat.
Lebih dari itu, teknologi membawakan pemerataan. Misalnya bila zaman dahulu hanya orang-orang tertentu saja yang dapat menikmati hasil karya seniman music terkenal, kini dapat dikatakan semua orang dapat menikmatinya dimana pun dia berada. Berkat kemajuan dalam bidang percetakan, maka lebih banyak orang yang dapat membaca buku atau karangan-karangan bermutu.
Tetapi harus diingat bahwa semua itu tidak diperoleh dengan begitu saja tanpa pengorbanan. “Prof. Dr. Habibi, Menteri Negara Riset dan Teknologi Indonesia, pernah berkata (1980) bahwa teknologi selalu bersifat ambivalen, di samping segi positif ia memperlihatkan pula segi-segi negative”. Oleh karena itu selain kita bersedia menerima keuntungan yang tak terhingga dengan adanya hasil-hasilnya teknologi, maka kita juga harus mempersiapkan diri untuk menerima akibat yang negatif.
4. Seni
Janet Woll mengatakan bahwa seni adalah produk social. Sedangkan menurut Kamus B. Indonesia, seni adalah keahlian yang membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dll), seperti tari, lukis, ukir, dll.
Maka konsep pendidikan yang memerlukan ilmu dan seni adalah proses atau upaya sadar antara manusia dengan sesama secara beradab, di mana pihak kesatu secara terarah membimbing perkembangan kemampuan dan kepribadian pihak kedua secara manusiawi yaitu orang perorang. Oleh karena itu, budi bahasapun adalah suatu seni
5. Budaya
Budaya tidak dapat dilepaskan dan sangat terkait erat dengan pengertian “The Humanities” yang berasal dari akar kata dalam bahasa Latin “Humanus” yang maknanya secara etiologis “manusiawi”,  “berbudaya”, dan “halus” (refined). Jadi budaya adalah suatu sistem pengetahuan, gagasan dan ide yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat, yang berfungsi sebagai landasan pijak dan pedoman bagi masyarakat itu dalam bersikap dan berperilaku.
Secara garis besar budaya merupakan ”suatu” kekuatan yang tidak tampak (invisible power), yang mampu menggiring dan mengarahkan manusia untuk bersikap dan berperilaku sesuai dengan sistem pengetahuan dan gagasan dibalik kebudayaan masyarakat, baik di bidang ekonomi, sosial, politik, kesenian, dan sebagainya.
B. Pengaruh Sains, Teknologi, dan Seni Bagi Manusia dan Budaya
Pada hakekatnya manusia secara kodrati bersifat sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Dikatakan sebagai makhluk individu karena setiap manusia berbeda-beda dengan manusia yang lain dalam hal kepribadian, pola pikir, kelebihan, kekurangan dan kreatifitas untuk mencapai cita-cita. Sehingga sebagai pribadi-pribadi yang khas tersebut manusia berusaha mengeluarkan segala potensi yang ada pada dirinya dengan cara menciptakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa bantuan orang lain. Potensi-potensi manusia sebagai makhluk individu dapat dituangkan dalam sebuah karya seni, sains, dan teknologi.
Baik sains, teknologi maupun seni dan hasil produknya dapat dirasakan disetiap aspek kehidupan manusia dan budayanya. Sehingga pengaruh sains, teknologi, seni bagi manusia dan budaya dalam masyarakat dapat berpengaruh baik secara negatif maupun secara positif.
1. Pengaruh positif
a.       Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (secara individu maupun kelompok) terhadap perkembangan ekonomi, politik, militer, dan pemikiran-pemikiran dalam bidang sosial budaya.
b.      Pemanfaatan sains, teknologi, dan seni secara tepat dapat lebih mempermudah proses pemecahan berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia.
c.       Sains, teknologi dan seni dapat memberikan suatu inspirasi tentang perkembangan suatu kebudayaan yang ada di Indonesia. 
2. Pengaruh negatif
Selain untuk memberikan pengaruh positif sains, teknologi dan seni juga dapat memberikan pengaruh yang negatif bagi perubahan peradapan manusia dan budaya terutama bagi generasi muda. Selain itu sains, teknologi dan seni telah melunturkan nilai-nilai luhur kepribadian bangsa dan tata krama sosial yang selama ini menjadi ciri khas dan kebanggaan. Serta yang terakhir pemanfaatan dari sains, teknologi, dan seni sering kali menimbulkan masalah baru dalam kehidupan manusia terutama dalam hal kerusakan lingkungan, mental dan budaya bangsa, seperti:
a. Menipisnya lapisan ozon
b. Terjadi polusi udara, air dan tanah
c. Terjadi pemanasan global
d. Rusaknya ekosistem laut
e. Pergaulan dan seks bebas
Oleh karena itu agar sains, teknologi dan seni dapat memberikan pengaruh yang positif bagi manusia dan budaya, maka sains, teknologi dan seni seharusnya mampu mengkolaborasikan antara nilai-nilai empiris dengan nilai-nilai moral dan menyesuaikan dengan nilai-nilai religius, keagamaan, dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Sains dan teknologi saling membutuhkan, karena sains tanpa teknologi bagai pohon tanpa buah, sedangkan teknologi tanpa sains bagaikan pohon tak berakar. Sains hanya mengajarkan fakta dan non fakta pada manusia, ia tidak mampu mengajarkan apa yang harus atau tidak boleh dilakukan oleh manusia. Jadi fungsi sains hanya mengkoordinasikan semua pengalaman-pengalaman manusia dan menempatkannya kedalam suatu system yang logis, sedangkan fungsi seni memberi semacam persepsi mengenai suatu keberaturan dalam hidup dengan menempatkan suatu keberaturan padanya.Sedangkan tujuan sains dan teknologi adalah untuk memudahkan manusia dalam menjalani kehidupannya.
a.       Teknologi bagi Perkembangan Sosial dan Ekonomi
Pentingnya teknologi bagi perkembangan sosial dan ekonomi tidak diragukan lagi. Namun upaya-upaya analitis dan pemahaman di bidang ini sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan bidang-bidang lain. Hal ini untuk sebagian disebabkan kompleksitas proses perubahan teknologi serta kesulitan dalam menemukan pengukuran dan definisi yang tepat.
Munculnya industri-industri besar seperti baja dan kereta api pada abad 19, mobil, bahan-bahan sintetis dan elektronik pada abad 20, tergantung pada interaksi dari penemuan, inovasi, dan aktivitas kewirausahaan, yang digambarkan dengan tepat oleh Freeman sebagai sistem teknologi. Pada level ekonomi makro, model pertumbuhan neoklasik tradisional menganggap kemajuan teknologi sebagai bagian dari factor residu dalam menerangkan peningkatan output, setelah mempertimbangkan efek-efek perubahan dalam volume dari factor-faktor produksi. Residu ini biasanya besat dan secara implisit mempersatukan factor-faktor seperti pendidikan dari angkatan kerja dan keahlian manajemen yang memberi sumbangan bagi perbaikan efisiensi, sebagai pelengkap dari kemajuan teknologi.
b.      Manusia Sebagai Subyek dan Obyek Ipteks
Sumber ilmu adalah wahyu sedangkan akal merupakan instrument untuk menggali dan membuktikan kebenaran wahyu. Dengan potensi akal, manusia diberi kebebasan untuk memilih dan mengembangkan mana yang benar dan mana yang salah. Dengan potensinya, manusia dapat menggali rahasia alam semesta, yang hasil pengembangannya disebut sains, teknologi, dan seni. Atas dasar itu ilmu ada yang bersifat abadi (perennial knowledge) yang tingkat kebenarannya mutlak (absolute), karena bersumber dari Tuhan, dan ilmu yang bersifat perolehan (aquired knowledge) yang tingkat kebenarannya bersifat nisbi (relative) karena hanya penafsiran dan dugaan-dugaan sementara oleh manusia.
c.       Fenomena Pengaruh IPTEK
1.      Situasi tertekan.
Manusia mengalami ketegangan akibat penyerangan teknik-teknik mekanisme teknik. Manusia melebur dengan mekanisme teknik, sehingga waktu manusia dan pekerjaannya mengalami pergeseran.
2.      Perubahan ruang dan lingkungan manusia.
Teknik telah mengubah lingkungan dan hakekat manusia.Contoh yang sederhana manusia dalam hal makan atau tidur tidak ditentukan lapar atau mengantuk, tetapi diatur oleh jam.
3.      Perubahan waktu dan gerak manusia
Akibat teknik manusia terlepas dari hakikat kehidupan. Sebelumnya waktu diatur dan diukur sesuai dengan kebutuhan dan peristiwa-peristiwa dalam hidup manusia, sifatnya alamiah dan kongkret.
4.      Terbentuknya masyarakat massa
Akibat teknik, manusia hanya membentuk masyarakat massa, artinya ada kesenjangan sebagai masyarakat kolektif. Hal ini dibuktikan bila ada perubahan norma dalam masyarakat maka akan muncul kegoncangan.
5.      Teknik-teknik manusiawi dalam arti ketat.
Teknik-teknik manusiawi harus memberikan kepada manusia suatu kehidupan manusia yang sehat dan seimbang, bebas dari tekanan-tekanan.
d.      Pengaruh IPTEK pada tatanan kehidupan masyarakat
Perkembangan IPTEK yang sedemikian pesatnya mampu menciptakan perubahan-perubahan yang mempengaruhi langsung pada tatanan kehidupan masyarakat, khususnya dalam empat bidang berikut:
1.      Perubahan dibidang intelektual.
2.      Perubahan dalam organisasi-organisasi sosial yang mengarah pada kehidupan politik.
3.      Perubahan dan benturan-benturan terhadap tata nilai dan tata lingkungannya.
4.      Perubahan di bidang industri dan kemampuan di medan perang.
Dengan semakin meningkatnya teknologi, tempat proses perubahan itu tidak dapat dipandang normal lagi, dan tercapailah akselerasi ekstern maupun intern (psikologis) yang merupakan kekuatan sosial yang kurang mendalam dipahami.
C. Problematika Pengembangan dan Penggunaan Ipteks di Indonesia
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini.
Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif. Arus informasi yang berkembang cepat menumbuhkan cakrawala pandangan manusia makin terbuka luas. Teknologi yang sebenarnya merupakan alat bantu/ekstensi kemampuan diri manusia, dewasa ini telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru membelenggu perilaku dan gaya hidup kita sendiri. Akibatnya rasa tanggung jawab sudah pudar terhadap budaya. Masyarakat tidak lagi peduli dengan budayanya.
Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena ditopang pula oleh sistem-sistem sosial yang kuat dan dalam kecepatan yang makin tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia. Perubahan cepat dalam teknologi informasi telah merubah budaya sebagian besar masyarakat dunia, terutama yang tinggal di perkotaan, perubahan budaya lokal dan sosial akibat revolusi informasi merupakan kelompok masyarakat yang langsung terkena pengaruh budaya global. Media elektronik, khususnya TV yang selalu menayangkan kebudayaan luar, hal ini dengan mudah mengubah pola pikir masyarakat khususnya para generasi muda. Mereka cenderung melupakan kebudayaan sendiri dan beralih ke budaya luar.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sains, teknologi, dan seni dapat memberikan pengaruh yang besar bagi kehidupan umat manusia, tidak hanya dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya tetapi juga pengaruh positif dan negatif terhadap peradapan umat manusia. Pengaruh tersebut diantaranya sebagai berikut:
1.      Pengaruh positif
a.       Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (dalam segala aspek kehidupan).
b.      Pemanfaatan yang tepat dan lebih mudah dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi manusia.
c.       Dapat memberikan pelayanan pada masyarakat.
d.      Dapat memudahkan pekerjaan manusia.
2.      Pengaruh negatif
a.       Dapat merusak mental manusia khususnya generasi muda.
b.      Dapat merubah gaya hidup manusia dalam hal berfikir, berpakaian, dan bergaul.
c.       Dapat menimbulkan kerusakan hidup seperti: pemanasan global, polusi udara, air, dan tanah.
Oleh karena itu dalam pemanfaatan sains, teknologi, dan seni haruslah di dasari dengan sikap tanggung jawab dan moral yang tinggi supaya dapat menetralkan pengaruh negatif dan meningkatkan pengaruh positif dari dampak sains, teknologi dan seni itu sendiri. Dengan cara mengkolaborasikan antara yang empiris dengan nilai-nilai keagamaan.
B.     SARAN
Sebaiknya umat manusia tidak hanya mendalami pengetahuannya tentang sains, teknologi dan seni saja, tetapi juga harus mendalami nilai-nilai religius, keagamaan untuk menetralisir pengaruh buruk dari sains, teknologi, dan seni untuk mendapatkan kesejahteraan hidup yang lebih baik lagi.




DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013. Manusia, Sains Teknoogi dan Seni: Gresik
Juwanda, 2011. Hubungan Manusia, Sain Dan Teknologi